Back to Previous

Apa itu Kulit Sensitif? Ini Dia Tipe dan Hasil Penelitiannya!

25 September 2021 WRITTEN BY OUR EXPERT TEAM

Sensitive merupakan kondisi kulit yang ditandai oleh gejala tertentu, untuk selengkapnya simak artikel berikut!

Menurut “International Forum for the Study of Itch” tahun 2017, sensitive skin merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan sensasi tidak nyaman, dapat berupa rasa tersengat, terbakar, nyeri, gatal, dan kesemutan, sebagai respons terhadap stimulus normal. Sensasi tidak nyaman ini tidak bisa dijelaskan atau masuk ke dalam bentuk penyakit manapun. Kulit dapat terlihat normal ataupun eritema (kemerahan). Dapat mengenai area tubuh manapun, terutama area wajah.1

Sensitive skin sering juga disebut sebagai reactive skin, overactive skin, intolerant skin, ataupun irritable skin. Namun, istilah sensitive skin lebih populer di masyarakat. Sensitive skin saat ini lebih dianggap sebagai suatu sindrom ataupun kondisi kulit dan belum menjadi suatu diagnosis penyakit.2

Prevalensi sensitive skin di Eropa adalah 35% dari populasi. Wanita lebih banyak mengalami sensitive skin dibandingkan pria, hal ini disebabkan lapisan epidermis kulit pada wanita lebih tipis dibandingkan pria, wanita lebih sering terpajan berbagai jenis produk perawatan kulit, dan kondisi hormonal pada wanita lebih fluktuatif. Sensitive skin juga dilaporkan lebih meningkat pada musim panas karena adanya pajanan sinar ultraviolet yang lebih intens. Sensitive skin juga lebih sering mengenai populasi dengan kulit lebih terang (tipe kulit Fitzpatrick II-III).2 Untuk di Indonesia sendiri, penelitian sensitive skin dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada oleh Radiono, dkk. tahun 2013 berupa survei persepsi diri kulit sensitif dan mendapatkan hasil 40,6% individu mengeluhkan kulit sensitif (42,4% wanita vs 36,4% pria).3

Berdasarkan ada tidaknya penyakit kulit yang menyertai, sensitive skin dibagi menjadi sensitive skin primer dan sekunder. Sensitive skin primer adalah apabila keluhan sensitive skin tidak disertai penyakit kulit lain yang mendasarinya, sedangkan sensitive skin sekunder adalah apabila keluhan sensitive skin disertai dengan penyakit kulit lain yang mendasarinya. Penyakit kulit yang dapat menimbulkan keluhan sensitive skin adalah dermatitis seboroik, dermatitis atopik, dermatitis kontak, rosasea, dan akne.4

Pembagian sensitive skin lainnya adalah menurut Baumann Skin Typing System (BSTS) yang dibuat oleh seorang Profesor dari Amerika Serikat, yaitu Leslie Baumann. Baumann skin type menilai 4 aspek kulit yaitu hidrasi (oily vs dry), sensitivitas (sensitif vs resisten), pigmentasi (berpigmen vs tanpa pigmen), dan aging skin (wrinkle vs tight) sehingga nantinya akan didapatkan 16 tipe kulit. Untuk tipe kulit sensitif, Baumann membagi menjadi 4 subtipe, yaitu:

1. Tipe stinging: Apabila terdapat sensasi tidak nyaman tanpa disertai kelainan kulit. Biasanya terjadi karena penggunaan bahan kosmetik atau topikal. Muncul dalam hitungan jam setelah bahan tersebut diaplikasikan. Individunya disebut dengan istilah stingers. Bahan penyebab sangat bermacam macam, misalnya asam glikolat, asam benzoat, asam laktat, formaldehid, dan lain lain.

2. Tipe alergi: Mudah terjadi dermatitis kontak akibat pajanan berbagai bahan alergen sehingga disertai dengan kelainan kulit. Untuk penegakkan diagnosis dapat dilakukan uji tempel. Bahan penyebab tersering adalah pewangi dan pengawet.

3. Tipe akne: Subtipe kulit sensitif ini merupakan subtipe yang paling sering dijumpai.  Terjadi keluhan sensitive skin pada pasien berjerawat (akne). Akan lebih sulit memberikan terapi apabila akne terjadi pada kondisi kulit kering dibandingkan kulit berminyak.

4. Tipe rosasea: Subtipe kulit sensitif ini harus menghindari faktor pencetus, misalnya makanan pedas atau panas, alkohol, produk eksfoliasi kulit, dan cuaca ekstrem.5

  • Daftar pustaka:
  1. Misery L, Stander S, Szepietowski JC, Reich A, Wallengren J, Evers AWM, et al. Definition of sensitive skin: an expert position paper from the special interest group of sensitive skin of the International forum from the study of itch. Acta Derm Venereol. 2017;97:4-6.
  2. Misery L, Loser K, Stander S. Sensitive skin. J Eur Acad Derm Venereol. 2016;30:2-8.
  3. Widiyani S, Radiono S, Etnawati K. Hubungan ciri fisikobiologik kulit dengan persepsi diri kulit sensitif (tesis). Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. 2014.
  4. Guerra-Tapia A, Serra-Baldrich E, Cabezas LP, Gonzalez-Guerra E, Lopez-Estebaranz JL. Diagnosis and treatment of sensitive skin syndrome: an algorithm for clinical practice. Actas Dermosifiliogr.2018;110:800-8.
  5. Baumann L. The skin type solution: Are you certain that you are using the optimal skin care product ? Revised and updated. 1 ed. New York: Bantam Books; 2010.

Suggested Articles